SINAR YANG HILANG DARI SEBUAH MENTARI
Kini 10 hari
telah berlalu kepergian sesosok wanita yang sangat aku sayangi dan seseorang
yang sangat teramat penting dalam hidupku, hujan di pagi ini mengingatkan ku
akan senyuman semu di usia rentanya dulu.. saat ia masih ada saat ia masih
disampingku menyayangiku dan melindungiku sekuat tenaga yang ia punya
(Tiba-tiba Raihan
adikku membangunkanku akan semua memoriku akan kenangan tentang ibuku)
Raihan :
ka, kaka sedang apa ko gak ikut makan malem tadi? Padahal tadi ada makanan
kesukaan kakak loh…
Lisa : (aku yang masih tertinggal dalam
kenangan-kenangan itu tidak menjawab pertayaan dari adikku yang tiba-tiba ia
langsung pergi meninggalkanku
Keesokan harinya,
Ayah, Raihan, dan aku sedang sarapan pagi bersama
Ayah : Lisa,
kamu mau ayah anter gak ke sekolah ?
Lisa :
Gak usah yah , lagian tumben banget Ayah mau nganter lisa ke sekolah?
Raihan :
Ah kaka bisa aja biasanya juga ayah mau nganterin kaka Cuma kakanya aja nolak terus. Ia gak yah? (ucap Raihan kepada Ayah dengan
tingkah yang sangat mengejekku, aku hanya bisa cemberut)
(setibanya di
sekolah saat itu saat pelajaran ke-2 tepatnya saat pelajaran bahasa asing,
ketika aku mendapatkan kabar bahagia, aku mendapatkan nilai yang sangat
memuaskan. tiba-tiba guru piket memanggilku)
Guru piket : Lisa mari ikut ibu sebentar ?
Lisa :
Baik bu…
Guru piket :
Lisa, kamu yang sabar yah, hari ini kamu harus merelakan Ayah dan adikkmu,
Mereka kecelakaan pada saat mereka dalam perjalanan menuju ke sekolah adikmu,
mereka tertabrak bus yang sedang dikendarai oleh supir bus yang sedang lengah .
tapi kamu tidak boleh menyalahkannya semua ini adalah takdir semoga kamu bias
tabah ya Lisa
Sedangkan aku hanya bisa terduduk dari keberdianku dari api semangatku
akan semua keberhasilanku pada hari ini seakan-akan semua itu adalah
ketidakadilan Jalan hidupku, mengapa aku harus merasakan semua ini… mengapa semua
orang harus meninggalkan aku sendiri, kini aku bagaikan mentari yang
kehialangan sinarnya …
0 komentar:
Posting Komentar